Selasa, 01 Desember 2015

Sinematografi dan Para Pelakunya

kru film
crew

Sinematografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kinema - κίνημα yang artinya gerakan dan graphein - γράφειν yang artinya merekam.

Sinematofgrafi jika diartikan secara harfiah adalah ilmu terapan yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memililki kemampuan menyampaikan ide dan cerita.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi, yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama, maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.

Pelaku Sinematografi

Berikut
adalah beberapa penjelasan tentang profesi sinematografi yang ada pada proses pembuatan film :

1. Produser
Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi film tersebut. Mereka juga akan mengambil risiko keuangan dengan mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi, sebelum sebuah film dapat terdanai sepenuhnya.
Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses pembuatan film, mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga penyaluran proyek film tersebut. Namun, suatu ide atau konsep film dapat muncul dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara atau produser.

2.
Manajer Produksi
Orang yang bertanggungjawab membuat dan mengatur jadwal produksi dan detail lainnya

3.
Sutradara
Orang yang memimpin jalannya proses produksi. Sutradara bertugas mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser serta memimpin crew dan mengarahkan para pemain di lapangan.

4.
Asisiten sutradara I
Orang yang bertugas dalam hal administrasi dan melaksanakan instruksi sutradara.

5.
Penulis skenario
Orang yang bertugas menulis naskah skenario dari garis besar cerita yang diberikan

6.
Produser pelaksana
Biasanya disebut Line Producer. Kadang diterjemahkan secara asal sebagai Produser Lini. Produser yang menjaga lini atau garis produksi. Dalam hal ini mungkin lini bisa kita artikan sebagai batas anggaran. Dengan kata lain, bila mengartikan Line Producer sebagai Produser Lini maka ia bertanggungjawab untuk menjaga supaya produksi berjalan di dalam batas anggaran. Istilah Produser Pelaksana seringkali juga disebut sebagai Pimpinan Produksi atau Pimprod.

7.
Penata kamera/ fotografi ( DOP )
Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. 

8. Kameramen
Orang yang bertanggungjawab untuk mengoperasikan semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk komposisi, fokus, gerakan kamera, dan apa yang ada dalam domain fotografi.

9.
Desain produksi
Orang yang bertugas menentukan setting dan lokasi film beserta set dan desainnya.

10.
Penata kostum dan penata rias
Orang yang bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk kebutuhan produksi juga bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.

11. Lighting
Sesorang yang bertugas menjadi lighting mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah shot akan semakin baik jika cahaya yang digunakan tertata dengan baik.

12. Penyunting gambar/ editor
Syarat menjadi editor adalah kesabaran. Mempunyai kemampuan bercerita, musik, rapi dan rajin mencatat. Ini jauh lebih penting dari pada kemampuan menggunakan komputer. Mampu berkomunikasi dengan sutradara. Keputusan pada ruang editing didasarkan pada kebutuhan cerita dan pertimbangan kebutuhan penonton.

13. Penata suara dan penata musik
Di Indonesia unsur audio belum menjadi prioritas. Padahal film bukan hanya membutuhkan gambar, itulah mengapa namanya film se3bagai media audio visual. Profesi inin adalah pekerjaan seni namun membutuhkan kemampuan engineering. Profesi ini sesuai dengan orang yang gemar pada teknologi. Dalam mengerjakan film sesuai dengan script. Dalam memasukkan atau menghilangkan noise bisa menggunakan musik library, bisa juga dengan browsing, dengan syarat mencantumkan pada credit title.

14. Talent
Mereka adalah figure yang ada kebutuhan dengan skenario dan syuting. Kebutuhan mereka pada penyelenggara festival adalah mereka bisa melihat kualitas performa mereka saat di layar serta mampu untuk membandingkan kualitas mereka dengan film lainnya. Selain itu juga sebagai sarana belajar mereka untuk mengenal beragam karakter di film. Serta berkesempatan untuk bertemu dengan para pekerja film lainnya untuk mengembangkan jaringan.

15. Publisis
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi, sementara promosi lebih pada kegiatan pasang iklan di media sebanyak-banyaknya. Publikasi memungkinkan calon penonton untuk terinformasi soal film yang akan dia tonton. Dalam arti dia akan tahu lebih dari sekedar judul film itu apa. Dengan stratergi publikasi yang baik bisa juga menjadi penyelamat film yang mungkin jelek.

16. Penyelenggara festival
Festival lahir karena penonton membutuhkan forum diskusi, apresiasi, tawaran sudut pandang yang bebeda dan juga tontonan alternatif. Sebetulnya tawaran inilah yang membuat festival menjadi penting. Menguasai strategi menguasai penontonnya. Banyak festival tak lain adalah untuk tempat berinteraksi dan belajar. Banyaknya ajang ini juga sebagai tempat untuk memperluas jaringan akan pelaku film lainnya.




Sabtu, 07 November 2015

Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting V

Postingan kali ini saya masih akan mebahas tentang teknik kamera. Kali ini yang akan di jabarkan adalah Moving Camera.

Moving amera adalah suatu teknik pengambilan gambar video dengan melakukan pergerakan pada kamera agar terlihat dramatis.
Dalam penerapannya diperlukan beberapa alat bantu yang digunakan pada kamera untuk mendapatkan kesan khusus seusai dengan alat yang digunakan.
Fungsi teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan gambar yang lebih dramatis, terutama untuk shooting dalam bentuk film.
Dalam implementasinya teknik ini terdiri dari berbagai macam, dimana setiap teknik mempunyai karakter masing-masing.

1. Panning
Menggerakan kamera secara horizontal ke arah kiri atau kanan mengikuti arah obyek.

panning (teknik shot)
Panning

2. Tilting
Menggerakkan kamera secara vertikal ke arah atas atau bawah.

tilting (teknik shot)
Tilting

3. Tracking
Menggerakkan kamera secara horizontal ke arah depan atau belakang.


4. Following
Menggerakkan kamera meninggi, merendah, ke kanan, ke kiri mengikuti kemana obyek bergerak.

5  Crane
Menggerakkan kamera secara meninggi atau merendah dari dasar pijakan kamera sehingga dinamis.

6. Zooming
Memperbesar obyek atau mem perkecil obyek, namun kamera harus tetap diam.

7. Bluring
Menggerakkan titik fokus untuk mendapatkan kesan kabur terhadap obyek.

bluring (teknik shot)
Bluring

Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting IV


Macam-macam Teknik Kamera dalam PeThree Shotngambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting IV


Melanjutkan postingan Type of Shot sebelumnya, kali ini akan menjelaskan tentang Bentuk Shot Berdasarkan Jumlah Obyek.

Dalam pengambilan gambar, obyek yang akan dibidik dapat dibedakan berdasarkan jumlahnya.
Hasil pengambilan gambarnya nanti akan terukur pada framenya berdasarkan jumlah obyek yang dituju.
Beikut ini adalah pembedaan pengambilan gambarnya seperti dalam contoh berikut ini

1. One Shot

Merupakan teknik pengambilan gambar yang ditujukan pada satu obyek atau obyek tunggal (single).
Teknik ini berfungsi memperlihatkan obyek atau "seseorang dengan karakteristik yang dibawanya.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik one shot

one shot (teknik shot)
One Shot


2. Two Shot

Merupakan teknik pengambilan gambar yang ditujukan pada 2 obyek.

Contoh pengambilan gambar dengan mebggunakan teknik two shoot

two shot (teknik shot)
Two Shot

3. Three Shot

Merupakan teknik pengambilan gambar yang ditujukan pada tiga obyek.
Fungsi Three shot untuk memperlihatkan adegan tiga orang yang sedang beraksi.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik three shot

three shot (teknik shot)
Three Shot

4. Group Shot

Merupakan teknik pengambilan gambar yang ditujukan pada sekelompok orang atau banyak orang.
Fungsi group shot untuk memperlihatkan adegan beberapa orang yang sedang beraksi

Contoh pengambilan gambar menggunakan tekhnik Group Shot


group shot (teknik shot)
Group Shot
Postingan selanjutnya adalah tentang Moving Camera. Semoga bermanfaat :)


Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting III


Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting III



Melanjutkan postingan Type of Shot sebelumnya, kali ini akan dibahas tentang Teknik Shot Karakter Objek.
Ada beberapa teknik shot diciptakan guna mendapatkan karakter khusus dari objek yang ditampilkan.
Gambar-gambar yang diciptakan akan membuat karakter dari aktor yang akan berakting di depan kamera.
Beberapa shot tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut

1. Back Light Shot Angle (BS)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang diambil dari depan obyek dengan latar belakang yang terang.
Teknik ini akan menghasilkan gambar detil obyek menjadi tersembunyi atau juga dapat dikatakan seperti kaya siluet.
Fungsi dari teknik ini adalah untuk menyembunyikan identitas obyek.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Black Light Shot Angle
Back Light Shot Angle (teknik shot)
BS


2. Reflection Shot Angle (RS)

Merupakan teknik pengambilan gambar dengan cara melakukan pencerminan terhadap obyek, bisa dengan menggunakan kaca ataupun air.
Teknik ini akan menghasilkan gambar obyek melalui pencerminan yang dihasilkan.
Fungsi dari teknik ini adalah untuk mendapatkan gambar sevara khusus terhadap obyek guna mendramatisir suasana.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Reflection Shot Angle

reflection Shot Angle (teknik shot)
RS

3. Door Frame Shot Angle (DFS)

Merupakan teknik pengambilan gambar dengan cara melalui perekaman diluar lokasi obyek, biasanya diluar pintu.
Teknik ini akan menghasilkan gambar yang di dahului dengan halangan pintu, sehingga obyek terlihat lebih kecil bahkan tersembunyi.
Fungsi dari teknik ini adalah untuk mendapatkan gambar dengan menyembunyikan obyek terlebih dahulu.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Door Frame Shot Angle

door frame Shot Angle (teknik shot)
DFS

4. Profil Shot Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan sudut datar tetapi dipadu dengan sudut kemiringan tertentu sehingga terkesan dinamis.
Dalam teknik pengaplikasiannya posisi kamera berada di samping kiri obyek.
Fungsi teknik ini untuk menonjolkan karakter dari obyek yang sedang sedih.

Contoh pengambilan gambar dengan menggunakan teknik Profil Shot Angle

profil Shot Angle (teknik shot)
Profile

5. Over Shoulder Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar dari sudut belakang bahu lawan obyek bicara.
teknik ini biasanya diapakai dalam adegan dialog yang dilakukan oleh dua orang.
Fungsi dari teknik ini adalah untuk adegan dialog terutama untuk dua orang dengan harapan terlihat lebih dramatik.

Contoh pengambilan gambar dengan menggunakan teknik Over Shoulder Angle

over shoulder Shot Angle (teknik shot)
Over Shoulder

6. Walking Shot Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menggambarkan seseorang sedang bekerja pada suatu lokasi tertentu.
Pada teknik pengambilannya, posisi kamera merekam kakinya terlebih dahulu secara perlahan-lahan mengikuti alur jalannya.
Fungsi teknik ini adalah mendramatisir pekerjaab atau aktifitas obyek dengan karakter yang di bawakannya.

Contoh pengambilan gambar dengan menggunakan teknik Walking Shot Angle

walking Shot Angle (teknik shot)
Walking

7. Fast Road Effect Angle

Merupakan Teknik pengambilan gambar yang mengikuti arah pergerakan obyek.
Pada teknik pengambilannya, posisi kamera merekam gerakan dari aktifitas obyek secara perlahan-lahan mengikuti alurnya.
Fungsi teknik ini adalah untuk mendramatisir pekerjaan atau aktifitas obyek dengan karakter yang dibawaknnya.

Contoh pengambilan gambar dengan menggunakan teknik Fast Road Effect Angle

fast road effect Angle (teknik shot)
Fast Road Effect

8. Artificial Shot Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dalam operasionalnya memberi suatu benda di depan lensa kamera, biasanta dipakai dalam merekam obyek di lapangan.
Pada teknik ini hasil gambar terlihat di halangi oleh benda yang ada di depannya.
Fungsi teknik ini adalah hasil gambar yang terjadi dapat mendramatisir suasana.

Contoh pengambilan gambar dengan menggunakan teknik Artificial Shot Angle

artificial shot Angle (teknik shot)
Artificial

Shot Berdasarkan Jumlah Obyek akan di jelaskan pada postingan selanjutnya. Semoga bermanfaat :)

Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting II

Melanjutkan postingan teknik kamera yang sebelumnya, kali ini akan dijelaskan tentang Type of Shot.
Type of Shot adalah sudut pengambilan gambar dalam bentuk frame.
Bentuk-bentuk frame inilah yang akan menjelaskan berbagai makna yang ada di dalamnya dalam deretan gambar yang saling berkesinambungan berdasarkan rancangan cerita.
Banyak bentuk frame yang mengandung makna berdsarkan karakter yang dibawanya.
Setiap frame merupakan bentuk dari shot yang mempunyai aturan ukuran dan fungsinya.
Berikut ini adalah macam-macam Type of Shot atau bentuk frame.

1. Extreme Close Up (ECU/XCU)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan sangat dekat dengan obyek sehingga gambarnya nampak hanya sebagian saja.
Ukuran yang ditampilkan adalah sebagian saja dari obyek misalnya mata, kuping, atau hidung.
Fungsinya adalah untuk memperjelas detik dari obyek yang ditampilkan, sehingga karakter dari obyek nampak jelas.

Contoh pengambilan gambar dengan teknik Extreme Close Up

extreme close up (type of shot)
ECU/XCU

2. Big Close Up (BCU)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan dekat dengan obyek, mulai dari kepala hingga dagu obyek.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan wajah seseorang.
Fungsinya adalah untuk menampilkan ekspresi wajah dari seseorang sedih, marah, ceria, cemberut atau yang lainnya.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Big Close Up

big close up (type of shot)
BCU


3. Close Up

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kedekatan dari suatu obyek, sehingga keberadaan obyek terlihat jelas karakternya. Teknik ini memvisualisasikan obyek dari kepala sampai dada.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Close Up

close up (type of shot)
CU

4. Medium Close Up (MCU)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kedekatan dengan obyek, mulai dari kepala hingga ulu hati obyek.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan wajah seseorang. Teknik ini akan hidup jika digabung dengan Moving Camera.
Fungsinya adalah untuk menampilkan karakter dari sikap obyek pada waktu melakukan aktifitasnya.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Medium Close Up
medium close up (type of shot)
MCU


5. Medium Shot (MS)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kedekatan dengan obyek, mulai dari kepala hingga pinggang obyek.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan aktifitas seseorang. teknik ini akan lebih hidup jika digabung dengan Moving Camera.
Fungsinya adalah untuk menampilkan kegiatan aktifitas manusia atau aktifitas formal terutama adegan dialog.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Medium Shot

medium shot (type of shot)
Medium

6. Knee Shot (KS)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kedekatan dengan obyek, mulai dari kepala hingga lutut obyek atau pada ukuran 3/4 obyek.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan gaya seseorang atau aktifitas khusus dengan atribut yang menyertainya.
Fungsinya adalah untuk mempertegas profesi dari obyek atau aktor yang ditampilkan.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Knee Shot

knee shot (type of shot)
KS

7. Full Shot (FS)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menujukkan kedekatan dengan obyek, mulai dari kepala hingga mata kaki obyek.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan gaya seseorang atau aktifitas khusus lengkap dengan atribut serta posisinya.
Fungsinya adalah untuk mempertegas profesi serta posisi aktifitas dari obyek.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Full Shot

full shot (type of shot)
Full Shot

8. Long Shot (LS)

Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting II


Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan kedekatan dengan obyek, menampilkan obyek berada ditengah frame.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan kejauhan dari seseorang, teknik ini akan hidup jika digabungkan dengan Moving Camera.
Fungsinya adalah untuk memperlihatkan aktifitas obyek dari kejauhan.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Long Shot

long shot (type of shot)
LS

9. Extreme Long Shot (ELS)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang menunjukkan sesuatu yang sangat jauh dengan obyek, hingga obyek terasa kecil.
Secara umum teknik ini dipakai untuk memvisualisasikan kejauhan dari seseorang, teknik ini akan hidup jika digabungkan dengan Moving Camera.
Fungsinya adalah untuk memperlihatkan aktifitas obyek dari kejauhan.

Contoh pengambilan gambar menggunakan teknik Extreme Long Shot

extreme long shot (type of shot)
ELS

Masih ada Type of Shot yang lainnya yaitu Teknik Shot Karakter Obyek dan Shot Berdasarkan Jumlah Obyek yang akan dijelaskan di postingan berikutnya. Semoga bermanfaat :)

Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting I


Macam-macam Teknik Kamera dalam Pengambilan Gambar Untuk Kebutuhan Broadcasting I


Jika kita ingin membuat sebuah video, entah itu untuk pembuatan iklan, video clip, film pendek, maupun film layar lebar, harus memperhatikan teknik kamera dalam pengambilan gambarnya.

Teknik kamera adalah cara atau metode dalam pengambilan sebuah gambar video, sehingga hasilnya nanti akan terlihat menarik dan saling terkait antar frame.

Dalam pengambilan gambar sebuah video diperlukan beberapa teknik yang bisa menentukan baik buruknya sebuah gambar video. Teknik tersebut diantaranya adalah Camera Angle, Type of Shot, dan Moving Camera.

Teknik-teknik tersebut merupakan saling terkait antar satu dengan yang lainnya, sehingga dalam operasionalisasinya diperlukan penggabungan dari ke tiga unsur tersebut.

Dalam postingan kali ini saya akan membahas tentang Camera Angle dahulu.

Camera Angle adalah sudut pengambilan gambar yang menggambarkan posisi kamera dalam membidik obyek.
Camera Angle diperlukan dalam pengambilan sebuah gambar video dengan harapan gambar yang tercipta mempunyai nilai berdasarkan karakter yang dibawanya.
Setiap Angle yang tercipta mempunyai makna atau nilai yang akan menghidupkan obyek sasaran menjadi lebih menarik dan dramatis.
Diperlukan kepekaan estetis dalam menerapkan berbagai macam angle sesuai dengan karakter obyek yang dibidiknya.

Berikut adalah penjelasan beberapa Camera Angle

1. Top Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada tepat diatas obyek (menurut arah jarum jam menunjukkan jam 12.00).
Teknik ini hasilnya akan terlihat seperti kita melihat suatu gambar peta yang nampak jelas dari atas.
Teknik ini berfungsi mengecilkan bentuk visual obyek dimana obyek akan tertekan.
Teknik ini akan lebih hidup jika digabungkan dengan Moving Camera.

Contoh pengambilan gambar dengan teknik Top Angle

top ange (camera angle)
Top Angle

2. High Angle (Bird Eye View)

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada diatas sekeliling obyek (menurut arah jarum jam menunjukkan jam 12.30 - 14.30). Pengertian lain menjelaskan bahwa High Angle bisa diciptakan dengan posisi kamera diatas obyek dengan sudut kemiringan antara 45 derajat sampai 80 derajat.
Penggunaan teknik ini membuat obyek menjadi dramatik dan seakan-akan merasa tertekan.
Teknik ini cocok untuk kategori film "action" atau "horror", terlebih lagi jika digabungkan dengan teknik Moving Camera.
Dalam teknim pengambilannya bisa dilakukan dengan menggunakan alat Jimmy Jip, Crane, tangga, atau memanjat tembok, pohon, dan atap rumah/gedung.

Contoh pengambilan gambar dengan teknik High Angle

high angle (camera angle)
High Angle

3. Eye Level Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada sejajar dengan mata antar pembidik dengan objek (menurut arah jarum jam menunjukkan jam 09.00 atau 15.00 atau sebesar sudut 90 derajat).
Penggunaan teknik ini membuat obyek menjadi terlihat normal atau sesuatu aktifitas biasa.
Teknik ini cocok untuk kategori film segala genre atau karya audio visual lainnya yang menjelaskan aktifitas normal/kegiatan sehari-hari.
Dalam pengadegannnya teknik ini lebih sering diterapkan dalam dialog pembicaraan 2 orang atau lebih dan bisa juga dengan Group Shot.
Dalam teknik pengambilannya bisa dilakukan dengan menggunakan alat tripod atau dengan menyanggah kamera pada posisi di atas pundak.

Contoh pengambilan gambar dengan teknik Eye Level Angle

eye level angle (camera angle)
Eye Level Angle

4. Low Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada di bawah sekeliling obyek (menurut arah jarum jam menunjukkan jam 06.30 - 8.30 atau 15.30 - 17.30).
Penggunaan teknik ini membuat obyek menjadi terlihat macho atau kuat hingga hasil gambar obyek lebih dinamis dan dramatik kekuatannya.
Teknik ini cocok untuk kategori film bergenre "action" atau "horror" sehingga gambar yang tercipta menimbulkan kesan kuat (action) dan kesan seram (horror).
Teknik ini akan lebih hidup jika dipadu dengan Moving Camera.
Dalam teknik pengambilannya bisa dilakukan dengan menggunakan alat tripod yang lebih rendah posisinya atau dengan kamera digantung mengarahkan kamera ke arah obyek (lensa kamera ke arah atas).

low angle (camera angle)
Low Angle

5. Frog Angle

Merupakan teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berada sejajar dengan alas kamera (bisa tanah atau meja).
Penggunaan Teknik ini membuat obyek menjadi terlihat makin lama makin membesar, cocok untuk adegan lari pada kategori film action.
Teknik ini juga cocok untuk pengadeganan aktor yang sedang sedih dengan wajah di taruh diatas meja (pada posisi melamun), sehingga gambar yang dihasilkan lebih dramatik.
Teknik ini juga bisa untuk pengambilan detil obyek dari berbagai macam posisi di sekelilng obyek.
Dalam teknik pengambilannya bisa dilakukan dengan menggunakan alat tripod yang lebih rendah posisinya atau dengan kamera digantung pakai tangan (posisi sejajar dengan alas).

Contoh pengambilan gambar dengan teknik Frog Angle

frog angle (camera angle)
Frog Angle

Sekian dulu postingan kali ini, untuk teknik-teknik kamera yang selanjutnya akan dijelaskan pada postingan selanjutnya.
Semoga bermanfaat :)

Selasa, 20 Oktober 2015

How to write a screenplay in hollywood style

This time I will teach you how to write a screenplay in Hollywood style.

First, use a software to write a screenplay,  in here i use Celtx.

Second, write the title and who's write the screenplay. Also write the contact and the copyright.

And than, we start to write the screenplay. There's some element in screenplay:

1. Scene Heading
It explain the place, and time where the story begin.
Ex:
INT. CLASSROOM - MORNING
EXT. PARK - AFTERNOON

INT is for interior, which means the place where the story begin is in a room.
EXT is for exterior, which means the place where the story begin is in a open place such a park, a lake, etc.

2. Subheader
When a new scene heading is not necessary, but some distinction needs to be made in the action, you can use a subheader. But be sure to use these sparingly, as a script full of subheaders is generally frowned upon. A good example is when there are a series of quick cuts between two locations, you would use the term INTERCUT and the scene locations.

3. Action
It explain what, where the caracter is doing.
Ex:
This morning Frey get a headhace, he keep shaking his head, hopes that it will help.

4. Character
It explain the actor in the screenplay.
Ex:
BUDI
OLD MAN

5. Parenthetical
It explain what the actor doing, while he/she do the dialogue.
Ex:
(laughing out loud)
(standing in the middle of the room)

6. Dialogue
It's anything that the actor said in the screenplay.
Ex:
Maybe you're right. We should move from this city as soon as possible. Before the police can get us.

7. Transitions
Are film editing instructions, and generally only appear in a shooting script. Transition verbiage includes:
  • CUT TO
  • DISSOLVE TO
  • SMASH CUT
  • QUICK CUT
  • FADE TO
8. Shot
A shot tells the reader the focal point within a scene has changed. Like a transition, there's rarely a time when a spec screenwriter should insert shot directions. Once again, that's the director's job.
Ex:
  • ANGLE ON --
  • EXTREME CLOSE UP --
  • PAN TO --
  • LIAM'S POV --
This is the picture of a full screenplay

screenplay example
screenplay example